Penyeri yang aku rindui,
Adalah wanita yang mencintai Ilahi,
Tersulam dalam peribadi,
Hingga terpesona olehku seorang suami,
Cinta, takut dan harap pada-Nya menguasai diri,
Saban ketika, waktu dan hari,
Hingga jasadnya ditelan bumi...
Penyeri yang aku sayangi,
Lidahnya basah dengan zikrullah,
Sudut hatinya mengagungkan Allah,
Wajahnya memancarkan nur Ilahi,
Lantaran wudhuk menghiasi diri,
Hingga mataku tak puas merenungi...
Wanita yang aku cintai,
Terhijab auratnya dari mata ajnabi,
Maruah dirinya dijaga rapi,
Mulia dan terpelihara,
Di mata sesiapa,
Bak mutiara putih ditutup baldu,
Menjadi pujaan kalbuku...
Wanita yang aku impikan,
Menarik tanganku ketika kealpaan,
Lantaran tergoda dek harta dunia yang menggiurkan,
Lalu dibisikkan azimat penuh kasih sayang,
"Bang, marilah kita kembali mengingati Ar-Rahman".
Wanita yang aku kasihi,
Cukup dengan apa yang ada,
Malah bersyukur tiada hentinya,
Reda pada apa yang tiada,
Malah memuji Allah yang Maha Kaya,
Dihiasi dengan sifat sabar pula,
Kerana dia cintakan hidup sederhana,
Yang langsung tidak bermatakan benda.
Wanita yang aku sanjungi,
Menjadi bulan kepada zuriatku,
Menyimbah mereka dengan cahaya,
Menerangi kegelapan mereka,
Agar membesarlah semuanya,
Dalam acuan cahaya berganda sinarnya,
Untuk menyambung perjuangan Baginda,
Membawa cahaya buat ummah seluruhnya,
Sesungguhnya,
Penyeri yang aku idamankan itu,
Tak pernah luput dalam doaku,
Setiap detik dan waktu,
Dia adalah dirimu...
Penyeri idamanku!!!
-SUAMI-
